Pernahkah Anda mendengar gangguan psikologis yang disebut stres pasca pemilu? Hal ini tidak hanya berdampak pada calon yang tidak terpilih, namun juga seluruh lapisan masyarakat. Mengapa demikian?
Gangguan psikologis ini ada beberapa jenis dan juga dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keadaan negara di tengah pemilu. Sebab saat ini merupakan masa rentan dan sensitif antara berbagai kubu politik yang berusaha saling mempengaruhi di masyarakat. Mari kita bicara tentang stres pasca pemilu dan cara mengatasinya.
Apa itu gangguan psikologis stres pasca pemilu?
Situasi stres pasca pemilu disebut stres pasca pemilu. Hal ini bisa terjadi karena berbagai hal. Misalnya kelelahan karena masuknya konten-konten politik yang menambah beban pikiran, kekalahan calon yang didukung, ikut debat dengan pendukung lain, kelelahan menonton debat bahkan kalah pencalonan.
Selain itu, ada juga stres pasca pemilu yang menimpa anggota KPPS, misalnya karena kelelahan dan kurang istirahat. Selain mengurus hal-hal teknis lainnya di lapangan. Itu benar-benar menghabiskan energi mental kita. Namun, ini bukanlah gangguan jiwa yang perlu diobati, selama gejalanya tidak mempengaruhi kelangsungan hidup sehari-hari.
Gejala stres pasca pemilu
Beberapa gejala stres akibat masa pemilu antara lain perasaan cemas, sedih dan murung, putus asa, takut, tertekan atau penuh pikiran. Sedangkan tanda lainnya adalah Anda mudah kesal atau marah. Misalnya karena berbeda pilihan dengan anggota keluarga atau teman, mereka akhirnya bertengkar satu sama lain.
Padahal, stres pasca pemilu merupakan suatu keadaan yang wajar sebagai bentuk respon kita terhadap pemilu yang sedang berlangsung. Apalagi prosesnya cukup panjang sejak kampanye hingga akhirnya diumumkan hasilnya. Sepanjang periode ini, masih banyak kemungkinan lain, seperti dampak ekonomi yang menambah beban finansial atau kelelahan digital akibat mengonsumsi konten pemilu di media sosial.
Cara mengatasi gangguan psikologis stres pasca pemilu
Jika tidak mengalami gejala yang lebih mengganggu, seperti tantrum atau depresi, maka hal tersebut tidak dianggap sebagai gangguan jiwa. Oleh karena itu, kita masih bisa mengatasi masalah ini dengan beberapa cara, antara lain:
1. Terus menjalankan aktivitas sehari-hari
Jalani aktivitas sehari-hari Anda seperti biasa. Waspadai keadaan saat ini, jangan memikirkan hal-hal yang masih jauh dan belum terjadi. Misalnya tetap bangun seperti biasa, sholat, mandi, sarapan, dan berangkat kerja.
2. Luangkan waktu untuk berolahraga
Orang yang berolahraga juga bisa menyalurkan energi negatif keluar dari tubuh. Selain itu, terjadi peningkatan hormon baik yang menyeimbangkan suasana hati kita. Agar kita lebih fokus pada diri kita sendiri dan hal-hal di sekitar kita, bukan pada hal-hal yang di luar kendali kita.
3. Puasa dari media sosial agar terhindar dari gangguan psikis
Bila perlu kurangi atau puasa dari media sosial untuk sementara waktu. Atau alihkan aktivitas media sosial kita ke hal yang lebih menghibur dan memuaskan, misalnya menonton film, tutorial memasak, atau merakit sesuatu. Cara ini mengalihkan perhatian kita dari faktor pemicu stres. Selain itu, cukupi waktu tidur dan istirahat agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di media sosial.
4. Bicaralah dengan ahli atau seseorang yang dapat Anda percaya
Lepaskan emosi dan pikiran kita dengan mencari bantuan pada orang yang tepat. Misalnya, cobalah bercerita ke psikolog online, ngobrol dengan keluarga atau teman. Ungkapkan apa yang ada dalam pikiran kita dengan terlebih dahulu menanyakan apakah mereka bersedia mendengarkan kita. Bila perlu lakukan komunikasi dua arah agar bisa mendapatkan feedback yang baik.
BACA JUGA: Kenalkan swing voter, sebutan bagi netizen yang masih bingung menentukan pilihan politiknya
Dengan mengenali gangguan psikologis tersebut dan solusinya, diharapkan kita dapat menghadapi situasi di luar kendali kita dengan lebih bijaksana dan dewasa. Tidak perlu khawatir dengan apa yang belum terjadi dan fokuslah pada apa yang masih ada dalam kendali kita, karena biasanya hal-hal tersebut merupakan prioritas yang membutuhkan tenaga lebih.