Kendaraan otonom atau self-driving vehicles menjadi topik hangat dalam industri transportasi saat ini. Salah satu perusahaan yang menjadi sorotan adalah Waabi, sebuah startup asal Kanada yang didirikan oleh ahli kecerdasan buatan Raquel Urtasun. Waabi mengusung konsep truk otonom yang didorong oleh kecerdasan buatan (AI) dan menggunakan simulasi virtual sebagai metode utama pengujian, mengubah cara truk otonom dikembangkan dan diuji sebelum diperkenalkan ke pasar.
## Kelemahan Pengujian di Dunia Nyata
Secara tradisional, perusahaan kendaraan otonom sering mengandalkan pengujian jutaan mil di jalan nyata untuk menguji teknologi mereka. Namun, pendekatan ini menjadi sulit ketika diterapkan pada truk besar. Kecelakaan truk dapat memiliki dampak serius karena ukuran dan bobotnya yang besar, sehingga pengujian di jalan nyata menjadi mahal dan berisiko.
Selain itu, kebanyakan truk melakukan perjalanan di jalan tol yang kurang kompleks dibandingkan jalan perkotaan. Kejadian penting jarang terjadi di jalan tol, seperti hambatan mendadak, perilaku pengemudi yang tak terduga, atau kondisi cuaca langka. Hal ini membuat pengujian di dunia nyata jarang memberikan skenario yang cukup bervariasi dan menantang untuk menguji keamanan secara menyeluruh.
Raquel Urtasun menyoroti masalah ini. Dia berpendapat bahwa mengandalkan kejadian acak di jalan tol tidak mencukupi untuk menguji truk otonom secara menyeluruh. Perusahaan akan memerlukan ratusan juta mil untuk menguji situasi langka namun kritis seperti puing-puing jatuh atau perubahan jalur mendadak, yang akan memakan waktu puluhan tahun dalam kondisi normal.
Selain itu, metode pengujian tradisional menghadapi tantangan praktis tambahan. Merawat armada truk untuk pengujian di dunia nyata mahal, dan dampak lingkungannya signifikan. Faktor-faktor ini menunjukkan keterbatasan mengandalkan pengujian di jalan.
## Transformasi Pengujian Virtual Menjadi Keamanan di Dunia Nyata
Waabi telah mengatasi keterbatasan pengujian ini dengan mengembangkan Waabi World, platform simulasi canggih yang didukung oleh kecerdasan buatan generatif. Simulator canggih ini menciptakan replika digital yang sangat akurat, digital twin truk nyata, dengan cermat mereproduksi fisika dunia nyata, pola cuaca, dan situasi tidak biasa. Berbeda dengan pengujian tradisional, Waabi World dapat dengan handal mereplikasi skenario langka berulang kali, memungkinkan sistem otonom diuji secara menyeluruh dalam lingkungan virtual yang aman dan terkendali.
Waabi World menggunakan teknologi canggih yang mengintegrasikan data real-time dari sensor seperti lidar, radar, dan kamera. Saat truk nyata melakukan perjalanan di jalan tol, Waabi mengumpulkan data sensor yang detail. Data ini kemudian dapat diputar ulang di simulator untuk mereplikasi kejadian khusus seperti perubahan jalur tiba-tiba atau hambatan yang tak terduga. Dengan membandingkan dengan cermat bagaimana truk virtual berperilaku dalam simulasi dengan data dunia nyata, Waabi mencapai tingkat akurasi dan validasi yang luar biasa.
Waabi telah menunjukkan efektivitas metode ini, mencapai tingkat akurasi 99,7% dalam mencocokkan skenario simulasi dengan hasil dunia nyata. Untuk memahami ini lebih baik, bayangkan truk virtual di Waabi World berkendara dengan kecepatan jalan tol: akan menyimpang kurang dari empat inci dari rekan dunia nyata dalam jarak 30 meter. Presisi luar biasa ini hasil dari pemodelan dengan cermat keterlambatan pemrosesan sensor dan representasi yang akurat dari dinamika truk seperti momentum, pergeseran gigi, dan interaksi lingkungan.
Salah satu fitur utama Waabi World adalah kemampuannya untuk mensimulasikan situasi sulit dan berbahaya yang jarang terjadi dalam pengujian di dunia nyata. Skenario seperti pecah ban, pejalan kaki tiba-tiba muncul, hewan menyeberang jalan, atau kondisi cuaca ekstrem secara teratur dan ketat diuji secara virtual. Raquel Urtasun menekankan pentingnya mengekspos kecerdasan buatan pada skenario langka dan menantang, memastikan dapat mengatasi kejadian yang tidak terduga dengan aman tanpa mengorbankan orang atau peralatan.
## Perspektif Industri dan Transformasi Pasar
Pendekatan Waabi terhadap truk otonom telah menarik perhatian para ahli di industri. Dengan mengandalkan simulasi utama, Waabi menantang gagasan tradisional bahwa jutaan mil di dunia nyata adalah satu-satunya cara untuk membuktikan keamanan. Meskipun banyak yang melihat potensi dalam strategi ini, beberapa ahli masih memiliki kekhawatiran.
Jamie Shotton, Chief Scientist di Wayve, menyoroti bahwa pengujian di dunia nyata sangat penting. Dia percaya pengujian fisik membantu mengungkap perilaku manusia spontan dan situasi tak terduga yang sulit untuk disimulasikan. Oleh karena itu, Wayve mendukung kombinasi simulasi dan pengujian di dunia nyata.
Waabi memahami hal ini dan menekankan bahwa pendekatannya juga mencampur kedua metode. Waabi World menangani sebagian besar pengujian, namun perusahaan tetap melakukan uji coba di dunia nyata dalam skenario terfokus. Strategi ini mempercepat pengembangan sambil mengurangi biaya, yang sangat berharga dalam pasar yang sangat kompetitif dengan keyakinan bahwa inovasi yang dipimpin oleh simulasi bisa memotong biaya logistik hingga 30%.
Namun, Waabi menghadapi beberapa tantangan. Mendapatkan persetujuan regulasi untuk truk otonom merupakan tantangan besar. Badan regulasi memerlukan bukti yang solid bahwa pengujian berbasis simulasi dapat sejajar atau bahkan melebihi keandalan pengujian tradisional. Waabi berencana mengajukan izin untuk mengoperasikan truk otonom di Texas pada akhir 2025, dengan menggunakan hasil simulasi yang kuat termasuk catatan akurasi 99,7% sebagai bukti pendukung.
Tantangan lainnya adalah transparansi. Meskipun Waabi telah membagikan hasil utama, beberapa di industri percaya informasi teknis yang lebih rinci diperlukan untuk membangun kepercayaan yang lebih luas. Seiring perusahaan terus meningkatkan model simulasi dan menyertakan lebih banyak umpan balik dunia nyata, mereka berharap dapat menjawab kekhawatiran ini.
Mengamati gambaran besar, dampak teknologi Waabi bisa sangat signifikan. Truk mengangkut sekitar 72% semua barang di Amerika Serikat, namun industri menghadapi kekurangan pengemudi dan tekanan meningkat untuk mengurangi emisi. Truk otonom bisa menjadi solusi atas masalah ini dengan mengurangi kecelakaan, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan beroperasi sepanjang waktu.
Model simulasi Waabi pertama-tama mendukung keberlanjutan. Dengan mengurangi kebutuhan untuk menjalankan truk fisik untuk jutaan mil pengujian, perusahaan membantu mengurangi emisi selama fase pengembangan. Hal ini membuat seluruh proses lebih cepat, lebih aman, dan lebih ramah lingkungan.
Jika Waabi dapat berhasil menskalakan pendekatannya dan mendapatkan kepercayaan regulasi, mereka bisa mengubah cara kendaraan otonom diuji dan disetujui. Dengan operasi sepenuhnya tanpa pengemudi direncanakan pada akhir 2025, Waabi berada di jalur untuk memimpin perubahan signifikan dalam cara barang diangkut, membuat jalan lebih aman, logistik lebih efisien, dan seluruh proses lebih berkelanjutan.
## Kesimpulan
Secara keseluruhan, pendekatan Waabi yang didorong oleh kecerdasan buatan terhadap truk otonom menetapkan standar baru untuk keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan. Dengan menggunakan simulator inovatif Waabi World, perusahaan sedang mengatasi keterbatasan pengujian tradisional di dunia nyata dan mempercepat pengembangan teknologi kendaraan otonom.
Meskipun tantangan masih ada, terutama dalam mendapatkan persetujuan regulasi dan memastikan transparansi, manfaat potensial dari inovasi Waabi jelas terlihat. Mensimulasikan skenario yang kompleks dan langka memberikan presisi dan keamanan yang metode tradisional tidak bisa samai. Saat Waabi menuju operasi sepenuhnya tanpa pengemudi dalam waktu dekat, pendekatannya bisa mendefinisikan kembali masa depan transportasi otonom, membuat jalan lebih aman, logistik lebih efisien, dan seluruh proses lebih berkelanjutan.