Kematian saat salat dan sujud merupakan salah satu dambaan umat Islam. Diriwayatkan dalam Ibnu Katsir, Tafsiir al-Qur’aan al-‘Azhiim, 2/101 bahwa barang siapa yang hidup dengan kebiasaan tertentu, maka ia juga akan mati dalam keadaan itu.
Rekaman CCTV memperlihatkan momen seorang imam meninggal dunia di Masjid Al Ulaa Balikpapan saat sedang memimpin salat subuh. Dalam rekaman tersebut ia terlihat sehat dan gagah berani, masih mampu memimpin jamaah dalam menunaikan satu rakaat.
Namun, saat dia memasuki haluan, dia terdiam cukup lama. Namun tak lama kemudian imam masih bisa bangun kembali dan melanjutkan ke tahap sujud.
Pada sujud pertama ini, jenazah pendeta bernama H. Andi Syamsul Bahri menghembuskan nafas terakhirnya. Jemaah tampak kebingungan dan menyaksikan pendeta tidak membimbing mereka dalam posisi duduk.
Setelah menyadari apa yang terjadi, salah satu jamaah berangkat untuk menyelesaikan shalat subuh. Peristiwa itu terekam CCTV pada 2 Januari 2024 dini hari waktu setempat.
Almarhum pemilik toko obat Apotik Arif Rahman di kawasan Balikpapan Barat, Kalimantan Timur. Rekaman video meninggalnya sang imam menyentuh hati warganet yang melihatnya, khususnya umat Islam.
Sebab, meninggal dalam keadaan seperti itu merupakan hal yang diidam-idamkan oleh banyak orang mukmin (yang beriman dan beriman kepada Allah SWT). Pengingat terbaik dalam hidup adalah kematian.
BACA JUGA: Kisah Emosional Penjaga Supermarket yang Meninggal 24 Jam Setelah Mengaku
Faktanya, tidak ada yang tahu kapan zaman itu akan berakhir. Namun, kita bisa menjadi manusia yang mempersiapkan diri dengan menjadikan hidup kita lebih baik dan lebih dekat dengan Tuhan.