Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife yang dievakuasi dari letusan Marapi dan dilarikan ke rumah sakit, akhirnya meninggal dunia setelah 13 hari dirawat. Kabar duka ini menambah panjang daftar korban bencana alam pegunungan di Sumbar.
Ife menjadi salah satu pendaki yang juga bisa menghubungi keluarganya melalui video call dan membagikan lokasinya agar bisa segera dievakuasi. Video dirinya yang memohon pertolongan pun viral di media sosial bersama korban lain yang meninggal lebih dulu. Saat ditemukan, kondisi Ife cukup memprihatinkan.
Saat hendak diselamatkan, tim SAR pertama kali bertemu dengan Adan, pendaki lain yang kondisinya lebih kritis dibandingkan Ife. Berdasarkan keterangan petugas, Adan meminta Ife dirawat terlebih dahulu karena ia perempuan dan perlu diselamatkan kembali. Namun, pada akhirnya pemuda tersebut meninggal dunia saat tiba gilirannya dievakuasi.
Saat Tim SAR membawanya, Ife sempat dievakuasi oleh beberapa orang dan kondisinya lemah. Hal ini disebabkan 70% luka bakar akibat abu vulkanik yang berjatuhan di sekujur tubuhnya. Tak hanya itu, kondisi tersebut banyak mengganggu fungsi tubuh Ife sehingga harus menjalani perawatan intensif. Namun sayang, setelah hampir 2 minggu berusaha bertahan hidup, mahasiswa DIII Teknik Sipil angkatan 2022 itu menghembuskan nafas terakhirnya.
BACA JUGA: Letusan Gunung Marapi Sumbar, Puluhan Pendaki Terjebak
Letusan Gunung Marapi terjadi pada 3 Desember 2023. Peristiwa ini tidak menunjukkan banyak tanda-tanda sebelumnya sehingga cukup banyak korban yang terjebak di sana. Sekitar 23 orang ditemukan dalam kondisi kritis dan meninggal dunia. Kebanyakan dari mereka adalah pelajar muda dan senior.