Kenaikan harga cabai yang tajam membuat petani dan pembeli pusing

41 sec read

Dampak kekeringan tersebut menyebabkan harga cabai rawit melonjak hingga hampir Rp 100 ribu per kilogram. Hal ini menyusul harga beras yang belum turun. Selain itu, harga gula dan daging juga meningkat.

Situasi ini berdampak pada petani dan juga kantong pembeli. Mahalnya harga cabai membuat pembeli tidak punya otak untuk mencari pengganti cabai busuk atau cabai kering. Akhirnya, para pedagang kesulitan menjual barang-barang mereka dan para petani hampir tidak mendapat keuntungan dari hasil panen mereka.

Untuk mengatasi hal itu, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menerapkan manajemen agar daerah yang mengalami surplus dapat menyalurkan pasokan ke daerah yang kekurangan lada. Tujuannya untuk menjaga kestabilan harga dengan menyeimbangkan distribusi komoditas tersebut.

Kenaikan harga cabai memang cepat dan signifikan. Di Sukabumi misalnya. Pada Senin 30 Oktober 2023 kisaran harga cabai masih Rp 70 ribu per kilogram, namun keesokan harinya naik menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Sementara harga cabai Boyolali melubangi kantong pembeli karena kenaikan 100%.

BACA JUGA: Kontribusi Energi RMK untuk Mendampingi Masyarakat Pertanian di Tengah Serangan El Nino

Sebelumnya harga cabai rawit masih Rp 40 ribu per kg. Kini penjual ngotot menjual dengan harga Rp 90 ribu per kg. Keadaan ini terjadi akibat pengaruh musim kemarau panjang yang menyebabkan buruknya hasil panen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *