Bullying berulang kali mencemari wajah pendidikan Indonesia. Kali ini ia menangkap korban seorang siswi MAN 1 Medan dengan modus penculikan dan penyerangan.
Padahal, berbeda dengan bullying yang merupakan tekanan mental, kali ini justru sangat sadis. Korban bernama MH merupakan siswa MAN 1 Medan yang hendak mengambil berkas ujian ke gedung sekolah tersendiri di Jl. William Iskandar. Namun, di depan gerbang sekolah, ia ditangkap sekelompok siswa yang mengendarai sepeda motor.
Kemudian sepeda motor MH disita dan ia pun dipaksa bergabung dengan kelompok tersebut. Karena masih bersekolah di sekolah yang sama, MH awalnya tidak curiga. Namun dia dibawa berkeliling Kota Medan selama 3 jam, dengan indikasi bahwa hal tersebut merupakan tipu muslihat pelaku agar MH tidak mengenali lokasi dibawanya.
Rupanya pelaku dibawa ke lokasi yang sudah ada beberapa orang menunggu. Diperkirakan 20 orang terlibat dalam penculikan dan penyiksaan ini. Ada yang masih berstatus mahasiswa dan ada pula yang merupakan alumni dari almamater yang sama.
Ibu korban, Khairani menceritakan bagaimana anaknya dianiaya, MH dipukuli hingga mengalami beberapa luka dan luka. Antara lain, ia disundut rokok dan kunci logam yang dipanaskan. Bahkan tampak membentuk huruf PA yang sepertinya dimaksudkan untuk menuliskan kata PARMAN yang merupakan nama grupnya, ‘Solidaritas Parman’.
Yang lebih tidak manusiawi lagi, MH terpaksa menelan ludah 20 orang yang bercampur debu rokok. Ia juga akan langsung dipukul setiap kali terlihat bergerak atau berbicara. Setelah diselidiki, menurut keterangan sang ibu, putranya tersebut menjaga teman beda sekolah bernama Viki. Bocah SMA 6 itu sering terlihat bersama putranya.
BACA JUGA: Peristiwa Ledakan Hari Guru, Ini Bahaya Penggunaan Api di Dekat Balon
Namun MH tak mau membawa temannya tersebut, alhasil ia menjadi korban kekejaman pelaku. Kini ada 4 orang yang ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi. Sementara kasusnya masih didalami sambil menelusuri keterlibatan sejumlah orang dewasa yang merupakan alumni.