Pemberitaan mengenai keadaan Kebun Binatang Medan yang mengkhawatirkan namun kurang mendapat perhatian pemerintah, membuat warga harus turun tangan. Sebelumnya diberitakan ada 4 ekor harimau mati di sana.
Sedangkan harimaunya tersisa 9 ekor, 3 diantaranya dalam keadaan sakit. Tak hanya itu, sejumlah satwa di sana juga kurang terawat sehingga banyak yang menyarankan agar kebun binatang ini ditutup demi menjaga penghuninya. Namun hal tersebut tidak pernah mendapat tanggapan dari pemerintah setempat.
Warga Medan membantu menggalang dana untuk pangan hewani dan kebutuhan pokok para pekerja
Akhirnya sekitar 300 warga Medan berhasil mengumpulkan dana senilai Rp 82 juta agar permasalahan di Kebun Binatang Medan dapat segera diselesaikan. Bahkan, masyarakat gotong royong dan memberikan bantuan pangan kepada para pekerja di sana, karena sudah 5 bulan mereka tidak digaji.
Awal mula terjadinya krisis ini disebabkan oleh menurunnya pendapatan pihak kebun binatang, dimana pendapatannya hanya berasal dari penjualan tiket. Keadaan ini tentu saja berdampak langsung kepada seluruh warga, baik hewan maupun yang bekerja di sana. Sekitar 70% kandang berkarat, rusak dan tidak layak pakai.
Tak hanya itu, banyak hewan di dalamnya yang tidak sehat, lesu bahkan ada yang mati dalam waktu 3 bulan. Oleh karena itu, dana penggalangan dana masyarakat ini diharapkan dapat habis setelah masa bantuan dari PKBSI berakhir pada tanggal 15 Februari 2024.
Penjelasan Bobby Nasution selaku Wali Kota Medan
Pasti banyak yang bertanya apa peran pemerintah daerah dalam hal ini. Menanggapi hal itu, Bobby Nasution selaku Wali Kota Medan menjelaskan, kini Medan Zoo ditutup demi penyelamatan satwa dan pengelolaan yang baik.
Namun, kata dia, saat ini sudah ada pembahasan tahap akhir yang melibatkan investor dan pengembangan Medan Zoo agar lebih baik. Perkiraan pelaksanaannya pada tahun 2024.
Sementara penggunaan APBD saat ini belum bisa dilakukan karena harus melalui berbagai prosedur dan persetujuan DPRD Kota Medan. Sebab, perawatan ini terlihat cukup lama.
Masih menerima kunjungan
Meski sempat ramai dibicarakan penutupannya, faktanya hingga 24 Januari lalu, Kebun Binatang Medan masih menerima masyarakat yang membeli tiket dan berwisata ke sana. Sebab, belum ada kepastian mengenai renovasi kebun binatang ini.
Pada hari yang sama, masyarakat penghimpun dana melakukan aksi dengan membagikan sembako kepada pekerja dan bergotong royong melakukan pemeliharaan di kebun binatang. Hal ini setelah adanya ‘keberatan’ terhadap satwa di Kebun Binatang Medan yang rupanya tidak mendapat respon berarti dari pemerintah daerah.
BACA JUGA: Bingung bayar UKT lewat Pinjol di ITB, mahasiswa ikut demo
Kebun binatang memang merupakan wahana edukasi dan rekreasi umum tentang satwa. Namun salah satu dampak samping dari kendaraan seperti ini jika pengelolaannya tidak berjalan dengan baik, dapat merugikan nasib hewan yang ada di dalamnya. Hal ini menunjukkan betapa kita peduli terhadap alam secara keseluruhan.
Apakah kita mau menjaga alam, atau justru mengabaikannya dan membiarkannya begitu saja?