D unia komputasi terus berevolusi, dan salah satu terobosan paling menarik adalah pengembangan Windows di atas arsitektur ARM. Namun, perangkat Windows on ARM, termasuk Copilot+ PC yang baru diluncurkan, seringkali menghadapi batasan signifikan dalam kompatibilitas dan performa, terutama ketika menjalankan aplikasi berat dan game yang dirancang untuk arsitektur x86 tradisional. Hambatan utama terletak pada kurangnya dukungan untuk instruksi Advanced Vector Extensions (AVX dan AVX2), yang telah menjadi standar industri selama lebih dari satu dekade di prosesor Intel dan AMD.
Kini, sebuah kabar gembira datang langsung dari Microsoft. Perusahaan raksasa teknologi ini secara resmi meluncurkan dukungan AVX dan AVX2 melalui fitur emulasi Prism di Windows 11. Ini bukan sekadar pembaruan teknis biasa; ini adalah langkah revolusioner yang berpotensi mengubah lanskap penggunaan Windows di perangkat ARM secara fundamental. Dengan implementasi ini, perangkat berbasis ARM diharapkan dapat menjalankan berbagai game dan aplikasi profesional yang sebelumnya tidak kompatibel atau berjalan dengan performa sangat terbatas.
Dalam panduan komprehensif ini, kami akan menyelami lebih dalam tentang apa itu AVX/AVX2, bagaimana emulasi Prism bekerja, dampak signifikan yang dibawanya pada pengalaman gaming dan produktivitas, serta cara mengaktifkannya di perangkat Anda. Kami akan menganalisis potensi penuh dari dukungan ini, membahas tantangan yang masih ada, dan memproyeksikan masa depan Windows di ARM. Tujuan kami adalah memberikan pemahaman yang mendalam dan informasi praktis agar Anda dapat memaksimalkan potensi perangkat Windows 11 ARM Anda.
Dukungan AVX/AVX2 Windows 11 ARM: Revolusi Kompatibilitas dan Performa
Langkah Microsoft untuk menghadirkan dukungan AVX dan AVX2 di Windows 11 ARM menandai titik balik penting bagi ekosistem komputasi berbasis ARM. Selama bertahun-tahun, salah satu tantangan terbesar bagi pengguna perangkat Windows on ARM adalah keterbatasan dalam menjalankan aplikasi dan game yang dikembangkan khusus untuk arsitektur x86. Banyak dari perangkat lunak tersebut mengandalkan set instruksi khusus yang dikenal sebagai Advanced Vector Extensions (AVX dan AVX2) untuk kinerja optimal. Tanpa dukungan ini, aplikasi berat seperti editor video profesional, perangkat lunak desain grafis, atau game modern seringkali tidak dapat berjalan sama sekali, atau mengalami penurunan performa yang drastis. Ini menciptakan celah besar antara ekspektasi pengguna dan kemampuan sebenarnya dari perangkat ARM.
Pengenalan fitur emulasi Prism oleh Microsoft, yang kini diperluas untuk mencakup AVX/AVX2, adalah jawaban langsung terhadap masalah kompatibilitas ini. Prism bertindak sebagai jembatan, menerjemahkan instruksi x86 ke dalam format yang dapat dipahami oleh prosesor ARM, memungkinkan aplikasi warisan untuk berfungsi. Dengan integrasi AVX/AVX2, cakupan aplikasi yang bisa diemuasi menjadi jauh lebih luas, meliputi segmen-segmen krusial seperti gaming dan produktivitas kreatif. Dampak awalnya sudah terlihat, di mana pengguna Steam di ARM64 melaporkan kemampuan untuk meluncurkan lebih banyak judul game, meskipun performanya bervariasi. Ini bukan hanya sekadar peningkatan teknis; ini adalah angin segar yang membuka peluang baru bagi perangkat Windows di ARM untuk menjadi platform komputasi yang lebih serbaguna dan menarik, terutama dengan munculnya generasi Copilot+ PC dan perangkat gaming portabel berbasis ARM seperti Lenovo Legion Go 2.
Peningkatan ini menunjukkan komitmen Microsoft untuk membuat Windows di ARM menjadi platform yang mampu bersaing, mengurangi ketergantungan pada aplikasi native ARM, dan menawarkan pengalaman komputasi yang lebih menyeluruh. Bagi pengembang, ini berarti basis pengguna potensial yang lebih besar tanpa perlu melakukan porting aplikasi secara penuh di awal, meskipun optimasi native tetap menjadi tujuan jangka panjang untuk performa terbaik.
Memahami Advanced Vector Extensions (AVX & AVX2)
Untuk memahami mengapa dukungan AVX/AVX2 ini begitu krusial, kita perlu menyelami apa sebenarnya Advanced Vector Extensions itu. AVX, singkatan dari Advanced Vector Extensions, dan versi selanjutnya AVX2, adalah set instruksi SIMD (Single Instruction, Multiple Data) yang dirancang untuk mempercepat operasi komputasi paralel. Dalam esensinya, SIMD memungkinkan prosesor untuk melakukan operasi yang sama pada banyak titik data secara bersamaan, jauh lebih efisien daripada memproses setiap data secara individual.
Fungsi utama AVX/AVX2 sangat vital untuk berbagai tugas berat. Contohnya termasuk:
- Encoding/Decoding Video: Proses mengolah dan mengonversi format video yang membutuhkan banyak perhitungan pada piksel. AVX/AVX2 mempercepat proses ini, membuat render video lebih cepat dan pemutaran multimedia lebih lancar.
- Simulasi Fisika dalam Game: Banyak game modern menggunakan simulasi fisika kompleks untuk objek, cairan, atau partikel. AVX/AVX2 memungkinkan perhitungan fisika ini dilakukan dengan lebih cepat dan realistis, meningkatkan imersi dalam game.
- Aplikasi Kreatif: Software seperti Adobe Creative Cloud (Photoshop, Premiere Pro) sangat bergantung pada AVX/AVX2 untuk berbagai efek real-time, filter, dan manipulasi gambar/video yang intensif komputasi. Tanpa AVX, fitur-fitur ini akan sangat lambat atau tidak berfungsi.
- Kecerdasan Buatan (AI) dan Machine Learning (ML): Operasi matriks dan vektor yang menjadi tulang punggung algoritma AI dan ML sangat diuntungkan oleh instruksi AVX/AVX2, mempercepat pelatihan model dan inferensi.
- Komputasi Ilmiah dan Keuangan: Bidang-bidang ini seringkali memerlukan pemrosesan sejumlah besar data numerik. AVX/AVX2 menyediakan peningkatan kecepatan yang signifikan untuk analisis data, pemodelan, dan simulasi kompleks.
Instruksi ini telah menjadi standar de facto pada CPU Intel dan AMD sejak sekitar tahun 2008. Artinya, sebagian besar perangkat lunak modern yang menuntut performa tinggi, baik itu game maupun aplikasi profesional, diasumsikan akan memiliki akses ke AVX/AVX2 pada prosesor x86. Namun, chip ARM, yang memiliki arsitektur dasar berbeda, tidak mendukung AVX secara native. Inilah akar masalah mengapa banyak aplikasi dan game gagal berjalan di perangkat ARM, atau jika berjalan, performanya sangat buruk karena harus mencari cara lain yang kurang efisien untuk melakukan perhitungan yang sama.
Dengan hadirnya emulasi AVX/AVX2 di Windows 11 ARM, hambatan fundamental ini dapat diatasi, memungkinkan perangkat ARM untuk menjalankan aplikasi-aplikasi ini meskipun tidak secara native. Ini adalah langkah maju yang signifikan dalam upaya menyetarakan kemampuan platform ARM dengan x86.
Prism: Jembatan Emulasi untuk Windows 11 ARM
Jantung dari dukungan AVX/AVX2 di Windows 11 ARM adalah teknologi emulasi yang disebut Prism. Prism bukanlah sebuah inovasi baru dari Microsoft; ini adalah nama untuk lapisan kompatibilitas x86-64 yang sudah ada di Windows di perangkat ARM. Tugas utama Prism adalah menerjemahkan instruksi yang dirancang untuk prosesor x86 (seperti Intel dan AMD) agar dapat dieksekusi oleh prosesor ARM. Ini adalah tugas yang sangat kompleks, mirip dengan seorang penerjemah simultan yang harus mengonversi bahasa asing secara real-time, tetapi untuk instruksi CPU.
Ketika sebuah aplikasi x86 dijalankan di Windows on ARM, Prism akan mengintersepsi semua instruksi x86. Ia kemudian menganalisis instruksi tersebut dan mengubahnya menjadi serangkaian instruksi ARM yang setara, yang kemudian dieksekusi oleh prosesor ARM. Proses ini terjadi secara dinamis, sehingga aplikasi dapat berjalan tanpa modifikasi khusus. Namun, tantangan terbesarnya adalah efisiensi. Setiap proses terjemahan ini membutuhkan waktu dan sumber daya, yang seringkali menyebabkan overhead performa.
Dukungan AVX/AVX2 yang baru diimplementasikan berarti Prism kini mampu mengenali dan menerjemahkan set instruksi AVX/AVX2 secara khusus. Sebelum pembaruan ini, jika sebuah aplikasi memanggil instruksi AVX, Prism mungkin tidak dapat menerjemahkannya sama sekali, menyebabkan aplikasi crash atau tidak berfungsi. Atau, ia mungkin mencoba menerjemahkannya ke dalam operasi ARM yang lebih dasar dan kurang efisien, yang menyebabkan kinerja yang sangat buruk. Dengan pengenalan dukungan AVX/AVX2 yang spesifik, Prism sekarang memiliki “kamus” dan “metode terjemahan” yang lebih baik untuk instruksi-instruksi ini, sehingga memungkinkan aplikasi yang bergantung pada AVX/AVX2 untuk berjalan dengan lebih stabil dan performa yang lebih baik.
Penting untuk diingat bahwa emulasi, meskipun efektif, tidak akan pernah seefisien menjalankan aplikasi native. Aplikasi native ARM tidak memerlukan lapisan terjemahan Prism sama sekali, sehingga mereka dapat memanfaatkan arsitektur ARM secara langsung untuk performa maksimal dan efisiensi daya. Namun, untuk sejumlah besar aplikasi warisan yang mungkin tidak akan pernah memiliki versi native ARM, Prism, dengan dukungan AVX/AVX2-nya, adalah solusi yang sangat berharga. Ini mengubah perangkat Windows on ARM dari platform yang terbatas menjadi platform yang jauh lebih serbaguna, membuka pintu bagi penggunaan yang lebih luas, terutama di segmen gaming dan aplikasi profesional yang sangat bergantung pada instruksi vektor.
Dampak AVX/AVX2 pada Pengalaman Gaming di ARM
Pengenalan dukungan AVX/AVX2 di Windows 11 ARM merupakan berita besar bagi komunitas gamer yang tertarik pada platform ini. Selama ini, gaming di Windows on ARM selalu menjadi area yang paling menantang. Banyak game modern dibangun di atas mesin yang sangat bergantung pada set instruksi AVX/AVX2 untuk memproses grafik, fisika, dan logika game secara efisien. Akibatnya, sebagian besar judul AAA dan bahkan beberapa game indie populer tidak dapat diluncurkan sama sekali di perangkat ARM, atau jika berhasil, performanya sangat tidak memuaskan hingga tidak dapat dimainkan. Masalah kompatibilitas ini mirip dengan hambatan yang ditemui dalam beberapa sistem cloud yang tidak dioptimalkan.
Dengan adanya emulasi AVX/AVX2 melalui Prism, perangkat Windows 11 ARM kini jauh lebih siap untuk menjalankan berbagai game. Pengguna Steam di ARM64, misalnya, dapat meluncurkan lebih banyak game dari perpustakaan mereka. Ini mencakup game-game yang menggunakan DirectX, OpenGL, atau Vulkan, karena instruksi komputasi intensif yang digunakan oleh API grafis ini seringkali memanfaatkan AVX/AVX2. Anda mungkin akan melihat peningkatan dalam game-game yang sebelumnya crash saat startup, atau game yang berjalan dengan frame rate sangat rendah kini menjadi lebih stabil. Meskipun demikian, penting untuk menetapkan ekspektasi yang realistis.
Performa game yang diemuasi tidak akan sama dengan performa game yang berjalan secara native di arsitektur x86 kelas atas, atau bahkan game native ARM. Ada overhead performa yang inheren dalam proses emulasi. Frame rate mungkin tidak setinggi di PC gaming x86, dan mungkin ada stuttering atau penurunan kualitas grafis pada pengaturan tertentu. Namun, peningkatan ini akan membuka pintu bagi sejumlah besar game yang sebelumnya tidak dapat diakses. Ini berarti perangkat seperti Copilot+ PC berpotensi menjadi platform gaming kasual atau untuk memainkan judul-judul lama dengan pengalaman yang jauh lebih baik.
Selain itu, peran Copilot+ PC dengan Neural Processing Unit (NPU) yang terintegrasi mungkin juga akan mempengaruhi pengalaman gaming di masa depan. Meskipun NPU tidak secara langsung menangani instruksi AVX, ia dapat mengambil alih tugas-tugas AI yang mungkin diintegrasikan dalam game (misalnya, upscaling grafis berbasis AI atau optimasi AI untuk NPC), membebaskan CPU untuk fokus pada emulasi AVX/AVX2. Ini adalah langkah penting menuju visi di mana gaming di perangkat ARM tidak lagi menjadi angan-angan, melainkan kenyataan yang semakin dapat diakses oleh banyak orang.
Memaksimalkan Aplikasi Produktivitas Berat dengan AVX/AVX2 di ARM
Tidak hanya gaming, dukungan AVX/AVX2 juga membawa keuntungan besar bagi pengguna profesional yang mengandalkan aplikasi produktivitas berat di Windows 11 ARM. Banyak perangkat lunak kelas atas di bidang desain, rekayasa, dan multimedia sangat bergantung pada set instruksi vektor ini untuk mempercepat komputasi inti. Sebelum pembaruan ini, menjalankan aplikasi-aplikasi tersebut di perangkat ARM seringkali menjadi pengalaman yang frustrasi atau bahkan tidak mungkin.
Ambil contoh suite Adobe Creative Cloud. Aplikasi seperti Adobe Photoshop, Premiere Pro, dan After Effects adalah tulang punggung bagi para desainer grafis dan editor video. Fitur-fitur seperti filter kompleks, efek real-time, rendering, dan transcoding video sangat memanfaatkan AVX/AVX2 untuk kecepatan pemrosesan. Meskipun Adobe telah mulai merilis versi native ARM untuk beberapa aplikasinya, masih banyak fitur atau plug-in lama yang mungkin hanya tersedia dalam versi x86, atau pengguna mungkin masih memiliki versi lama yang belum di-porting. Dengan emulasi AVX/AVX2, versi x86 dari aplikasi-aplikasi ini kini dapat berjalan lebih baik di Windows 11 ARM, memberikan pengalaman yang lebih mulus daripada sebelumnya.
Selain Adobe, industri lain yang akan merasakan manfaatnya termasuk:
- Software CAD/CAM: Aplikasi desain berbantuan komputer seperti AutoCAD atau SolidWorks yang memerlukan perhitungan geometri kompleks untuk rendering dan simulasi.
- Perangkat Lunak Rendering 3D: Program seperti Blender atau Autodesk Maya yang membutuhkan daya komputasi tinggi untuk merender adegan 3D yang detail.
- Aplikasi Komputasi Ilmiah dan Teknik: Software yang digunakan untuk simulasi, analisis data besar, atau pemodelan matematis seperti MATLAB atau perangkat lunak statistik.
- Pengembangan Perangkat Lunak: Lingkungan pengembangan terintegrasi (IDE) dan compiler yang mungkin memiliki komponen yang menggunakan AVX/AVX2.
Dalam skenario nyata, ini berarti seorang editor video yang menggunakan laptop Copilot+ PC dapat membuka proyek Premiere Pro versi x86 dan melakukan pratinjau efek dengan lebih lancar, atau seorang desainer grafis dapat mengaplikasikan filter Photoshop yang rumit tanpa lag yang signifikan. Meskipun versi native ARM akan selalu menawarkan performa terbaik dan efisiensi daya, emulasi AVX/AVX2 ini secara signifikan memperluas utilitas perangkat Windows di ARM sebagai stasiun kerja profesional. Ini memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan pengguna untuk beralih antara aplikasi native ARM dan aplikasi warisan x86 tanpa mengalami hambatan kompatibilitas yang parah.
Cara Mengaktifkan Dukungan AVX/AVX2 di Windows 11 ARM
Meskipun Microsoft telah mulai meluncurkan dukungan AVX/AVX2 di Windows 11 ARM, mungkin ada beberapa langkah yang perlu Anda lakukan untuk memastikan fitur ini aktif sepenuhnya di perangkat Anda. Pembaruan ini tersedia untuk versi Windows 11 24H2 dan 25H2, dan mulai digulirkan melalui pembaruan kumulatif, seperti KB5066835 yang disebutkan pada Oktober 2025. Pastikan sistem operasi Anda sudah diperbarui ke versi terbaru untuk mendapatkan fungsionalitas ini.
Jika pembaruan sistem sudah terinstal namun Anda merasa fitur AVX/AVX2 belum aktif atau ingin memverifikasinya, Anda dapat mencoba mengaktifkannya secara manual untuk aplikasi tertentu. Berikut adalah panduan langkah demi langkah:
- Perbarui Windows Anda: Pastikan Anda telah menginstal pembaruan Windows 11 terbaru, khususnya yang mencakup KB5066835 atau versi yang lebih baru untuk Windows 11 24H2 atau 25H2. Anda bisa memeriksa pembaruan melalui Settings > Windows Update.
- Identifikasi Aplikasi Target: Pilih aplikasi atau game x86 yang ingin Anda jalankan dengan dukungan AVX/AVX2. Cari file executable (.exe) dari aplikasi tersebut.
- Akses Properti Kompatibilitas: Klik kanan pada file executable aplikasi tersebut, lalu pilih “Properties”.
- Buka Menu Kompatibilitas ARM: Di jendela “Properties”, buka tab “Compatibility”. Anda akan melihat opsi yang relevan dengan kompatibilitas ARM.
- Aktifkan Fitur CPU Emulasi: Cari dan centang opsi yang bertuliskan “Show newer emulated CPU features” atau “Aktifkan fitur CPU emulasi yang lebih baru”. Nama opsi ini mungkin sedikit bervariasi tergantung versi Windows Anda.
- Terapkan Perubahan: Klik “Apply” kemudian “OK” untuk menyimpan pengaturan.
Setelah mengaktifkan opsi ini, coba jalankan kembali aplikasi atau game tersebut. Anda mungkin akan merasakan peningkatan stabilitas atau performa dibandingkan sebelumnya. Penting juga untuk memastikan bahwa driver grafis dan chipset perangkat ARM Anda selalu diperbarui. Pembaruan driver seringkali mencakup optimasi penting yang dapat memengaruhi kinerja emulasi, termasuk yang berkaitan dengan AVX/AVX2. Dukungan ini adalah bagian dari upaya Microsoft untuk menyempurnakan pengalaman Windows on ARM, dan pengguna aktif dapat berkontribusi dalam pengujian dan pelaporan masalah untuk membantu proses ini.
Perlu diingat, fitur ini adalah bagian dari evolusi emulasi Prism, yang berarti Microsoft akan terus melakukan peningkatan dan penyempurnaan di masa mendatang. Jadi, tetaplah terhubung dengan pembaruan Windows untuk mendapatkan performa terbaik.
Tantangan dan Batasan Emulasi AVX/AVX2

Meskipun dukungan AVX/AVX2 di Windows 11 ARM melalui emulasi Prism adalah kemajuan besar, penting untuk memahami bahwa ini bukan solusi ajaib tanpa batasan. Emulasi, pada dasarnya, adalah sebuah kompromi. Ia memungkinkan kompatibilitas, tetapi seringkali dengan harga tertentu. Memahami tantangan dan batasan ini akan membantu pengguna menetapkan ekspektasi yang realistis terhadap performa perangkat ARM mereka.
Beberapa tantangan utama meliputi:
- Overhead Performa: Proses menerjemahkan instruksi x86 ke ARM secara real-time membutuhkan sumber daya komputasi. Ini berarti CPU ARM harus bekerja lebih keras dan menggunakan lebih banyak siklus untuk melakukan pekerjaan yang sama dibandingkan jika aplikasi berjalan secara native. Akibatnya, performa akan selalu lebih rendah daripada menjalankan aplikasi yang sama dalam versi native ARM, atau di perangkat x86 dengan spesifikasi setara. Dalam konteks gaming, ini bisa berarti frame rate yang lebih rendah, stuttering, atau perlunya menurunkan pengaturan grafis.
- Konsumsi Daya dan Manajemen Termal: Dengan overhead performa, datang pula peningkatan konsumsi daya. Prosesor ARM yang harus bekerja lebih keras untuk emulasi akan menghabiskan lebih banyak daya baterai, mengurangi daya tahan perangkat. Peningkatan beban kerja juga dapat menyebabkan peningkatan suhu, yang mungkin membutuhkan sistem pendingin yang lebih agresif, atau bahkan dapat menyebabkan thermal throttling, di mana prosesor mengurangi kecepatannya untuk mencegah overheating. Ini adalah isu yang sering ditemukan pada perangkat seluler yang cepat panas, dan dapat berlaku juga untuk laptop ARM.
- Kompatibilitas Tidak 100%: Meskipun AVX/AVX2 telah diimplementasikan, tidak ada jaminan bahwa semua aplikasi dan game x86 akan berjalan sempurna. Beberapa aplikasi mungkin menggunakan set instruksi lain yang belum diemulasi secara efisien, atau mungkin ada dependensi lain yang tidak kompatibel dengan lingkungan ARM. Proses emulasi yang kompleks bisa saja menimbulkan bug atau masalah stabilitas yang tidak ada di versi native.
- Peran Pengembang Aplikasi: Emulasi adalah solusi sementara. Untuk performa dan efisiensi terbaik, pengembang aplikasi perlu melakukan porting aplikasi mereka ke arsitektur ARM secara native. Meskipun emulasi mengurangi tekanan untuk segera melakukan porting, ia juga bisa menjadi pedang bermata dua jika pengembang merasa tidak perlu lagi menginvestasikan sumber daya dalam pengembangan native. Microsoft sendiri terus mendorong pengembang untuk mengoptimalkan aplikasi mereka untuk ARM.
- Keterbatasan Driver dan Hardware: Performa emulasi juga sangat bergantung pada driver perangkat keras yang dioptimalkan untuk ARM, terutama driver grafis. Jika driver tidak optimal, bahkan dengan AVX/AVX2 yang diemulasi, performa aplikasi tetap dapat terhambat.
Secara keseluruhan, emulasi AVX/AVX2 adalah langkah yang sangat positif, tetapi pengguna harus realistis bahwa ini adalah jembatan menuju ekosistem native ARM yang lebih kuat, bukan pengganti penuh untuk platform x86 yang sudah matang.
Masa Depan Windows di ARM: Potensi dan Proyeksi
Dengan hadirnya dukungan AVX/AVX2 di Windows 11 ARM, masa depan platform ini terlihat jauh lebih cerah dan menjanjikan. Ini adalah bagian dari strategi jangka panjang Microsoft untuk menjadikan Windows di ARM sebagai pemain yang serius di pasar komputasi, bersaing langsung dengan dominasi Intel dan AMD, serta menantang kesuksesan Apple Silicon di ranah performa-per-watt. Evolusi chipset ARM adalah faktor kunci dalam proyeksi ini.
Prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Elite, yang dirancang khusus untuk Copilot+ PC, menunjukkan peningkatan signifikan dalam kinerja CPU dan GPU, serta integrasi NPU yang kuat untuk tugas-tugas AI. Chipset generasi baru ini memiliki potensi untuk memberikan performa yang jauh lebih baik untuk beban kerja emulasi, termasuk AVX/AVX2, berkat arsitektur inti yang lebih kuat dan efisien. Peningkatan kecepatan inti dan cache yang lebih besar dapat membantu mengurangi overhead emulasi, membuat aplikasi x86 terasa lebih responsif.
Microsoft sendiri tidak akan berhenti di sini. Kita dapat mengharapkan peningkatan dan optimasi berkelanjutan pada Prism dan lapisan emulasi lainnya. Ini mungkin mencakup:
- Peningkatan Efisiensi Emulasi: Algoritma terjemahan yang lebih cerdas dan lebih efisien dapat mengurangi beban pada CPU dan meningkatkan performa.
- Dukungan Lebih Luas: Kemungkinan ada set instruksi x86 lain yang akan mendapatkan dukungan emulasi yang lebih baik di masa depan.
- Integrasi NPU: NPU yang terintegrasi di chip ARM akan memainkan peran yang semakin besar, tidak hanya untuk fitur AI seperti Copilot, tetapi juga berpotensi untuk tugas-tugas yang dapat mengurangi beban CPU, baik itu dalam gaming (misalnya, upscaling cerdas) atau aplikasi profesional.
Persaingan dengan ekosistem Apple Silicon, yang telah menunjukkan betapa kuatnya chip ARM yang dioptimalkan untuk performa dan efisiensi daya, akan terus mendorong inovasi di kubu Windows on ARM. Apple berhasil menarik banyak pengembang untuk membuat aplikasi native ARM, dan ini adalah standar yang ingin dicapai oleh Microsoft. Dengan menawarkan kompatibilitas melalui emulasi, Microsoft berharap dapat membangun momentum dan menarik lebih banyak pengembang untuk merilis versi native dari aplikasi mereka.
Apakah ARM akan menjadi mainstream untuk gaming dan PC? Masih terlalu dini untuk mengatakan, tetapi langkah-langkah seperti dukungan AVX/AVX2 ini sangat krusial. Ini mengurangi hambatan adopsi dan membuat perangkat ARM menjadi pilihan yang lebih layak bagi pengguna yang membutuhkan fleksibilitas. Dengan kombinasi performa hardware yang terus meningkat, optimasi software yang lebih baik, dan ekosistem pengembang yang berkembang, Windows di ARM memiliki potensi untuk menjadi kekuatan yang dominan di pasar PC dalam dekade mendatang, terutama dengan fokus pada efisiensi daya dan fitur AI yang semakin integral.
Tips dan Trik Optimalisasi Performa AVX/AVX2 di Windows 11 ARM
Meskipun dukungan AVX/AVX2 melalui emulasi Prism telah hadir di Windows 11 ARM, ada beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk memastikan perangkat Anda bekerja dengan performa terbaik dan memaksimalkan pengalaman Anda. Optimalisasi tidak hanya bergantung pada fitur emulasi itu sendiri, tetapi juga pada bagaimana Anda mengelola sistem secara keseluruhan.
Berikut adalah beberapa tips dan trik untuk mengoptimalkan performa AVX/AVX2 di perangkat Windows 11 ARM Anda:
- Pastikan Windows dan Driver Selalu Terupdate: Ini adalah langkah paling fundamental. Microsoft terus merilis pembaruan untuk meningkatkan efisiensi Prism dan dukungan AVX/AVX2. Driver grafis dan chipset dari produsen perangkat keras Anda juga seringkali menyertakan optimasi penting. Periksa pembaruan secara berkala melalui “Settings > Windows Update” dan juga situs web produsen perangkat Anda.
- Pilih Aplikasi yang Dioptimalkan untuk ARM (Jika Ada): Meskipun emulasi AVX/AVX2 memungkinkan aplikasi x86 berjalan, performa terbaik akan selalu datang dari aplikasi yang di-porting secara native untuk ARM. Jika tersedia, prioritaskan penggunaan versi native ARM dari aplikasi favorit Anda, terutama untuk tugas-tugas yang paling sering Anda lakukan.
- Manfaatkan Pengaturan Daya dan Performa: Windows 11 menawarkan berbagai mode daya. Untuk performa maksimal saat menjalankan game atau aplikasi berat yang mengandalkan AVX/AVX2, pastikan mode daya Anda diatur ke “Best performance” atau “Kinerja terbaik”. Anda dapat mengubahnya melalui “Settings > System > Power & battery”.
- Pantau Penggunaan Sumber Daya: Gunakan Task Manager (Ctrl + Shift + Esc) untuk memantau penggunaan CPU, memori, dan GPU saat menjalankan aplikasi x86. Ini akan membantu Anda mengidentifikasi apakah ada aplikasi yang terlalu membebani sistem atau apakah terjadi thermal throttling. Pemantauan ini juga dapat memberikan wawasan tentang performa emulasi.
- Bersihkan Sistem Secara Teratur: Sebuah sistem yang bersih dan teratur cenderung memiliki performa yang lebih baik. Hapus aplikasi yang tidak perlu, bersihkan file sampah, dan pastikan ruang penyimpanan cukup. Ini bisa membantu mencegah masalah laptop lemot yang sering terjadi jika sistem terlalu penuh.
- Nonaktifkan Aplikasi Latar Belakang yang Tidak Perlu: Banyak aplikasi berjalan di latar belakang dan mengonsumsi sumber daya CPU dan RAM. Tutup aplikasi yang tidak Anda gunakan saat menjalankan tugas berat untuk membebaskan sumber daya sistem yang berharga bagi aplikasi yang sedang diemulasi.
- Pertimbangkan Aksesoris Pendingin Eksternal: Jika Anda sering menjalankan aplikasi atau game berat yang menyebabkan perangkat ARM Anda cepat panas, mempertimbangkan alas pendingin eksternal dapat membantu menjaga suhu tetap rendah dan mencegah penurunan performa akibat thermal throttling.
Dengan menerapkan tips ini, Anda dapat mengoptimalkan pengalaman Anda dengan dukungan AVX/AVX2 di Windows 11 ARM, memastikan perangkat Anda memberikan kinerja sebaik mungkin dalam berbagai skenario penggunaan.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
AVX (Advanced Vector Extensions) dan AVX2 adalah set instruksi prosesor yang memungkinkan komputasi paralel pada banyak data secara bersamaan (SIMD). Ini sangat penting untuk mempercepat aplikasi yang intensif komputasi seperti encoding/decoding video, simulasi fisika dalam game, aplikasi kreatif seperti Adobe Creative Cloud, serta komputasi ilmiah. Tanpa dukungan AVX/AVX2, banyak aplikasi dan game x86 tidak dapat berjalan atau memiliki performa yang sangat buruk di perangkat Windows 11 ARM.
Emulasi Prism adalah teknologi inti di Windows 11 ARM yang berfungsi sebagai lapisan kompatibilitas, menerjemahkan instruksi x86 ke dalam format yang dapat dieksekusi oleh prosesor ARM secara real-time. Dengan dukungan AVX/AVX2 yang baru, Prism kini memiliki kemampuan untuk menerjemahkan instruksi vektor ini secara lebih efisien. Ini memungkinkan aplikasi dan game yang mengandalkan AVX/AVX2 untuk berjalan dengan stabilitas dan performa yang lebih baik di perangkat ARM, meskipun ada overhead performa dibandingkan menjalankan secara native.
Keuntungan utama adalah peningkatan kompatibilitas, di mana lebih banyak game dan aplikasi profesional x86 kini dapat diluncurkan dan berjalan di Windows 11 ARM. Ini membuka peluang baru untuk gaming dan meningkatkan utilitas perangkat ARM untuk tugas-tugas berat. Namun, ada batasan signifikan, termasuk overhead performa yang inheren dari emulasi, yang berarti performa tidak akan setinggi aplikasi native ARM atau di perangkat x86. Selain itu, emulasi dapat meningkatkan konsumsi daya dan menyebabkan potensi masalah termal. Kompatibilitas juga tidak 100% untuk semua aplikasi.
Kesimpulan
Dukungan Advanced Vector Extensions (AVX dan AVX2) yang kini secara resmi hadir di Windows 11 ARM melalui fitur emulasi Prism merupakan lompatan maju yang signifikan. Perangkat Windows on ARM, termasuk generasi terbaru Copilot+ PC, tidak lagi dihantui oleh keterbatasan kompatibilitas yang parah untuk aplikasi berat dan game berbasis x86. Emulasi ini membuka pintu bagi pengalaman gaming yang lebih luas dan peningkatan kinerja untuk perangkat lunak produktivitas profesional seperti Adobe Creative Cloud, mengubah persepsi tentang kapabilitas platform ARM.
Meskipun demikian, penting untuk menyadari bahwa ini adalah emulasi, dan tantangan seperti overhead performa serta potensi konsumsi daya yang lebih tinggi masih ada. Namun, sebagai sebuah jembatan, fitur ini sangat krusial dalam membangun ekosistem Windows di ARM yang lebih matang dan serbaguna. Dengan terus meningkatnya kekuatan chipset ARM dan optimasi berkelanjutan dari Microsoft, masa depan Windows di ARM tampak cerah, siap menawarkan alternatif komputasi yang efisien dan kuat.
Jangan lewatkan kesempatan untuk memaksimalkan potensi perangkat Windows 11 ARM Anda. Segera perbarui sistem Anda dan aktifkan fitur ini untuk merasakan sendiri peningkatan kompatibilitas dan performa. Bagikan pengalaman Anda di kolom komentar!