Komisi Jasa Keuangan (FSC) Korea Selatan telah mengumumkan rencana untuk mengizinkan perusahaan keuangan menggunakan kecerdasan buatan generatif dan komputasi awan untuk inovasi produk, asalkan mereka menerapkan langkah-langkah keamanan jaringan yang memadai.
Sejak September 2013, lembaga keuangan diharuskan memisahkan jaringannya dari Internet untuk mencegah serangan peretasan. Persyaratan ini menimbulkan diskusi luas dan dikritik karena mengurangi efisiensi kerja dan menghambat inovasi.
Itu FSC mengakui bahwa fragmentasi jaringan turut berkontribusi terhadap penurunan tersebut dalam daya saing keuangan negara kita, terutama karena pasar perangkat lunak dengan cepat beralih dari layanan lokal ke perangkat lunak komputasi awan sebagai Layanan. Regulator juga mencatat meningkatnya dampak AI generatif pada berbagai industri.
Saat ini, perusahaan keuangan umumnya dilarang menggunakan AI atau komputasi awan, kecuali untuk operasional back office. Berdasarkan pedoman baru, perusahaan-perusahaan ini akan diizinkan mengakses Internet untuk memanfaatkan teknologi baru ketika mereka menerapkan dan memverifikasi langkah-langkah keamanan dengan lembaga terkait, seperti Departemen Pengawasan Keuangan.
Selain itu, FSC akan mengizinkan lembaga keuangan menggunakan komputasi awan untuk fungsi-fungsi penting kantor depan, termasuk manajemen hubungan pelanggan (CRM), setelah menerapkan protokol keamanan yang sesuai.
Regulator berharap perusahaan keuangan dapat mulai menggunakan AI dan komputasi awan pada awal tahun ini, setelah menerapkan langkah-langkah keamanan yang diperlukan.
Ketua Komisi Jasa Keuangan, Kim Byoung-hwan, telah mengindikasikan bahwa aturan pemisahan jaringan harus disesuaikan dengan lingkungan TI yang terus berkembang, termasuk komputasi awan dan AI generatif. Perubahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri keuangan dan meningkatkan aksesibilitas layanan bagi konsumen.
Keputusan untuk melonggarkan larangan pemisahan jaringan merupakan kompromi yang dirancang untuk memungkinkan pembangunan lebih lanjut dan mendukung tingkat keamanan yang diperlukan di sektor ekonomi. Penyediaan FSC, yang memungkinkan lembaga keuangan di Korea Selatan melakukan kontrol selektif atas AI dan layanan cloud, memungkinkan mereka untuk lebih berhasil dalam mengikuti tren global.
Pergeseran kebijakan ini kemungkinan besar akan berdampak besar pada sektor keuangan. Secara khusus, hal ini dapat mengarah pada penciptaan AI baru, serta produk dan layanan berbasis cloud, yang memungkinkan perusahaan menawarkan proposisi nilai unik kepada konsumen. Selain itu, potensi pengembangan ini sejalan dengan tren global yang memperluas variasi perangkat komputasi di bidang keuangan, yang merupakan alat penting untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan tetap mengikuti kebutuhan pelanggan.
(Foto saya Alexander Gray)
Lihat juga: AI Generatif adalah pendorong utama investasi cloud
Ingin mempelajari lebih lanjut tentang keamanan siber dan cloud dari para pemimpin industri? Coba lihat Pameran Keamanan Cyber & Cloud berlangsung di Amsterdam, California, dan London. Jelajahi acara teknologi perusahaan dan webinar lainnya yang didukung oleh TechForge Di Sini.