Kekurangan Keterampilan AI: Tantangan Utama Bagi Pemimpin TI Meskipun Investasi Cloud Terus Meningkat
Dalam era di mana kecerdasan buatan (AI) semakin membentuk strategi cloud, pemimpin TI di Inggris sedang memprioritaskan investasi dalam teknologi cloud, namun mereka juga menghadapi tantangan signifikan.
Menurut survei terbaru yang dilakukan oleh Censuswide atas nama Red Hat yang menanyakan 609 manajer TI di Inggris dan pasar utama lainnya, lebih dari 80% manajer TI melaporkan kekurangan keterampilan AI yang mendesak, terutama dalam bidang seperti generative AI, large language models (LLMs), dan data science, naik dari 72% tahun lalu.
Hampir semua responden (98%) melihat keuntungan dalam menggunakan solusi open source perusahaan untuk AI, dengan menyoroti manfaat seperti percepatan inovasi dan efisiensi biaya.
Strategi cloud yang didorong oleh AI menimbulkan kekhawatiran, dengan 43% pemimpin khawatir tentang privasi data dan 39% tentang dampak keberlanjutan akibat konsumsi energi.
Pengembangan aplikasi cloud-native dan evolusi strategi cloud menjadi prioritas utama bagi manajer TI, dengan bisnis di Inggris diharapkan meningkatkan investasi cloud mereka hingga 50% pada tahun 2025.
Silo internal merupakan hambatan utama bagi adopsi cloud, dengan 96% pemimpin mengakui masalah tersebut. Selain itu, biaya cloud yang meningkat menjadi kekhawatiran yang semakin meningkat, karena tiga dari lima bisnis melaporkan peningkatan pengeluaran, dengan hampir 40% melihat kenaikan biaya lebih dari 25%.
Laura Lodwick, kepala talent di AND Digital, mengatakan: “Penting bagi bisnis bukan hanya memprioritaskan investasi dalam teknologi AI, tetapi juga dalam SDM-nya untuk memastikan mereka memiliki keterampilan untuk mengawasi pengembangannya dan memaksimalkan potensinya.”
“Namun, tidak semudah hanya pelatihan keterampilan AI. AI menuntut keterampilan yang lebih luas dalam bidang data, keterampilan lunak, dan etika untuk menyeimbangkan bagaimana model dilatih dan digunakan serta memastikan outputnya dapat dipercaya, terutama saat digunakan untuk menginformasikan pengambilan keputusan bisnis. Saat bisnis melihat AI sebagai dasar teknologi cloud dan lainnya yang diproyeksikan, meningkatkan keterampilan staf untuk memahami dan mendorong pengembangan AI harus menjadi langkah pertama, jika tidak mereka dapat membuka risiko selama implementasi.”
“Menggembirakan melihat pemimpin bisnis mengakui nilai yang bisa dibawa AI dalam percepatan inovasi dan efisiensi biaya, namun hal tersebut harus diatur oleh pendekatan orang DAN inovasi.”
Kekhawatiran tentang kekurangan keterampilan AI menjadi perhatian utama bagi pemimpin TI, namun dengan upaya yang tepat dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan, serta pemahaman yang mendalam tentang implikasi etis dan privasi data, dapat membantu mengatasi tantangan ini dan memanfaatkan potensi AI secara maksimal.