Sampah puntung rokok rupanya merupakan salah satu jenis sampah yang memerlukan banyak upaya untuk memberantasnya. Karena walaupun kecil, namun banyak terdapat di pasir pantai. Dan ternyata itu adalah racun.
Mungkin sampah puntung rokok ini patut menjadi bahan introspeksi bagi siapa pun, termasuk mereka yang menyebut dirinya pecinta alam atau penikmat keindahan alam. Setidaknya jika mereka membuang sampah pada tempatnya. Bukan di pasir pantai, lautan, sungai, di ruang publik perkotaan, bahkan di lahan hutan.
Kenali dampak buruk berhenti merokok
Meski kecil, namun efek dari tunggul ini cukup besar. Terbuat dari puluhan ribu helai selulosa asetat, dibutuhkan waktu 10 tahun untuk terurai secara alami. Hal ini tentunya berdampak pada ekosistem lat. Karena filter digunakan untuk menghisap rokok, maka filter tersebut juga akan melepaskan bahan kimia dan logam berat.
Zat-zat tersebut mengancam biota perairan laut dan pesisir atau mencemari lingkungan. Jadi, jika kita tergolong konsumen rokok dan suka menikmati lingkungan sekitar, sambil bersantai di pantai, bermain musik dan lain-lain, sebaiknya kita lebih berhati-hati. Alam telah memberi kita ruang yang indah untuk disembuhkan, sehingga alam juga berhak untuk dilestarikan.
Hingga menjadi perjanjian internasional
Kekhawatiran terhadap masalah puntung rokok juga menjadi topik perbincangan di PBB. Hal ini terlihat dari adanya perjanjian internasional antar negara yang terikat secara hukum mengenai polusi plastik. Selain itu, sekitar 63 negara terlibat dalam Kampanye Laut Bersih UNEP untuk berkomitmen memerangi polusi plastik di laut.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Sebagai negara kepulauan dengan lautan luas, Indonesia pun turut ambil bagian dalam aksi tersebut. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi berupaya mengurangi sampah plastik di 25 kota pesisir dan sampah laut hingga 70%. Hingga saat ini, kami telah mengurangi sekitar 35% sampah plastik ke laut yang telah diterapkan sejak tahun 2018.
BACA JUGA: Merokok pada Wanita Ternyata Berisiko Lebih Tinggi
Sekecil apapun sampahnya, bahkan puntung rokok sekalipun, tetap saja berdampak pada ekosistem alami lingkungan. Terlebih lagi, saat ini masih banyak perokok yang mengabaikan akibat dari perbuatannya. Tak hanya merusak kesehatan, merokok juga bisa berdampak buruk bagi alam.