Belakangan ini menonton TikTok dan Instagram Reels sudah menjadi bagian dari kehidupan, namun tidak banyak orang yang menyadari bahwa kemampuan kognitifnya juga terpengaruh. Bagaimana itu bisa terjadi?
Tiktok dan Reels IG memiliki konsep konten yang hampir sama, yaitu video atau peristiwa dalam waktu singkat dengan berbagai pilihan topik yang akan tersedia berdasarkan algoritma yang dapat dibaca dari kecenderungan menonton kita. Jadi, jika kami menyukai kontennya, kami akan mendengarkannya. Tapi jika tidak, kami akan melewatkannya.
Durasi konten juga relatif singkat, umumnya 1-2 menit karena sebagian besar pembuat konten juga mempertimbangkan rentang perhatian penonton. Mereka berusaha membuat konten sesingkat dan semenarik mungkin agar penonton tidak pergi begitu saja. Tanpa kita sadari, hal ini menyebabkan kemampuan kognitif kita menurun.
Membiasakan menonton Tiktok dan Reels pendek mengurangi rentang perhatian
Menurut data Wea Are Social dan Hootsuite, pelajari bagaimana konten dari platform TikTok dikonsumsi oleh pengguna. Rata-rata, seseorang bisa menghabiskan sekitar 23,5 jam per bulan. Apalagi dengan jenis konten audio visual yang instan dan bervariasi.
Disadari atau tidak, hal ini dapat membuat kita bergantung pada konten berdurasi pendek dan kedalaman topik rendah. Karena pikiran kita terbiasa dengan informasi yang singkat, padat dan jelas. Pada akhirnya, hal ini dapat mengurangi rentang perhatian kita. Istilahnya adalah rentang perhatian yang pendek.
Misalnya saja kita sulit mengikuti kelas secara offline atau siarannya lebih lama. Contoh lainnya adalah kita tidak nyaman membaca buku atau jurnal ilmiah berlama-lama dengan informasi yang lebih mendalam.
Generasi milenial dan generasi Z mulai menyadari keadaan ini meski persentasenya masih kecil. Mereka berbagi kekhawatiran ini di platform X, sekaligus berbagi tips untuk mengurangi efek samping tersebut.
Bagaimana mengembalikan fokus dan merentangkan perhatian
Ada beberapa cara untuk meminimalisir efek samping yang muncul jika sering menonton Tiktok dan Reels. Yang pertama adalah dengan diet aplikasi media sosial. Hal ini dapat kita lakukan dengan menggunakan aplikasi yang dapat memantau aktivitas media sosial di smartphone. Tujuannya adalah menguranginya secara bertahap.
Kedua, pilih konten yang lebih berwawasan luas dan durasinya lebih panjang. Misalnya 30 menit hingga 1 jam. Dimulai dari konten yang kita sukai sehingga kita merasa nyaman melakukannya. Cara ini juga bisa kita ubah dengan membaca buku atau melakukan aktivitas lain seperti melukis, menulis, dan berlatih berhitung.
Kegiatan ini dapat membantu kapasitas kognitif kita agar lebih tahan untuk fokus atau berkonsentrasi dalam jangka waktu yang lama. Hal ini penting terutama pada anak-anak, remaja dan juga orang dewasa yang produktif. Selain itu, Anda juga bisa menjaga keseimbangan antara IQ dan EQ.
BACA JUGA: Mengenal Tuli Nada dan Contohnya dalam Kehidupan Sosial
Jaga terus kemampuan konsentrasi dan berpikir yang kita miliki, karena itu akan sangat diperlukan dalam berbagai permasalahan. Misalnya memahami pelajaran, memahami masalah, melakukan analisis dan memecahkan masalah.