Memperkaya literasi keuangan di era mengejar uang ini penting. Selain mengetahui strategi yang baik, juga menghindarkan kita dari dominasi pemikiran salah tentang uang.
Pemanfaatan QRIS, rekening bank e-wallet online dan kemudahan membeli saham saat ini menunjukkan bahwa kita sangat perlu membekali diri dengan pengetahuan mengenai produk keuangan tersebut. Tak hanya itu, ada juga aspek psikologis yang melatarbelakanginya, seperti pengambilan keputusan membeli sesuatu, penanganan keuangan, dan peminjaman sejumlah dana.
Literasi keuangan yang baik akan menjauhkan kita dari jebakan pinjaman, susahnya membayar karena nilai nominalnya direduksi menjadi pemborosan. Untuk bisa mengelola uang dengan cerdas, coba lihat beberapa akun media sosial dan juga referensi buku di bawah ini.
Literasi Keuangan dalam Psikologi Uang
Salah satu buku terlaris di era pascapandemi. Buku Psikologi Uang, sesuai judulnya, akan mengenalkan kita pada berbagai aspek dan gagasan dasar dalam menangani keuangan. Misalnya, ketahuilah bahwa uang mempunyai kemauannya sendiri, bukan kemauan pemiliknya. Menarik bukan?
Buku ini cocok untuk generasi muda atau mereka yang belum mengenal keuangan. Karena memperluas wawasan kita tidak hanya dalam mencari dan mengumpulkan uang, tetapi juga mengungkap sisi kemanusiaan yang tidak pernah puas dengan ego tentang uang.
Ayah Kaya Ayah Miskin oleh Robert T. Kiyosaki
Meski terdapat stigma terhadap buku motivator jenis ini, namun buku Rich Dad Poor Dad juga tetap memiliki wawasan atau ilmu penting yang hampir sama dengan buku referensi Psikologi Uang. Adalah membahas faktor-faktor yang menyebabkan keputusan seseorang tentang uangnya.
Selain itu, seperti buku keuangan dan pengembangan pribadi lainnya, buku ini akan menghilangkan prasangka beberapa mitos keuangan serta beberapa teori teknis tentang keuangan. Termasuk membahas bagaimana orang kaya mengelola kekayaannya.
Buku Teruslah Membeli oleh Nick Magiulli
Jika Anda salah satu orang yang sering kebingungan saat berbelanja dan akhirnya memproteksi diri dengan tameng “lebih baik menyesal membeli daripada menyesal tidak membeli”, buku ini penting bagi Anda. Selain membantu menjernihkan pikiran kusut dalam mengelola keuangan, buku ini juga akan membuka wawasan tentang menambah penghasilan tambahan.
Sesuai dengan judulnya, Teruslah Membeli, kita bisa membeli barang atau aset dan melanjutkan hidup. Namun, cara terbaiknya adalah dengan membuka pintu pendapatan baru, lalu mengelola uang tersebut untuk belanja yang lebih berharga. Seperti apa? Semuanya akan dibahas tuntas dalam buku ini.
BACA JUGA: 8 Buku Bisnis Terbaik untuk Pengusaha Pemula
Masih banyak lagi buku-buku yang dapat memperkaya khasanah literasi keuangan dan keuangan kita. Namun teori saja tentu tidak cukup. Jika ingin mencari ilmu praktis tentunya dengan mencoba berbagai produk seperti menabung, berinvestasi atau menggunakan e-wallet. Pengalaman yang dibekali ilmu akan membuat kita lebih bijak dalam mengelola apa yang kita punya.